Bekantan Nasalis larvatus merupakan primata endemik Pulau Kalimantan. Primata berciri hidung besar itu hidup di pepohonan setinggi 6-27 meter di hutan bakau, hutan di sepanjang sungai, dan habitat rawa gambut. Saat ini terjadi degradasi habitat bekantan akibat alih fungsi lahan yang berujung menurunnya populasi bekantan. Sebab itu upaya konservasi mutlak dilakukan untuk menyelamatkan bekantan dari kepunahan.
Dukung Vaksinasi Covid-19