Industri kopi rakyat di Pagaralam, Sumatera Selatan, sudah berlangsung sejak zaman kolonial dan sampai saat ini tetap menjadi andalan warga. Mayoritas jenis kopi yang ditanam adalah kopi robusta yang memang adaptif meskipun produktivitas lebih rendah dibandingkan kopi arabika. Kopi-kopi robusta tersebut mayoritas dirawat seperlunya sehingga produksinya rata-rata 200-250 kg/ha, bandingkan bila dirawat intensif yang mencapai 900-1.100 kg/ha.